Selasa, 29 Maret 2016

Makalah PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN


PERANAN
KELUARGA DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Di Susun Dalam Rangka Untuk
 Melengkapi Persyaratan
 Mata Kuliyah Al-Qur'an & hadits 

Disusun Oleh:
Nama      : Hasan Habiburrahman
Kelas      : 1.PAI.A7
Reguler   : 2

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL
ULAMA (UNISNU)
JEPARA



Kata Pengantar

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik serta Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menulis Makalah yang berjudul “PERANAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN” yang dapat terselesaikan pada waktu yang ditentukan.
            Makalah ini disusun dengan maksud untuk melengkapi persyaratan mata kuliyah. Disamping itu penulis berharap para pembaca mampu memahami isi makalah ini. Dan penulisan makalah ini melibatkan banyak pihak yang telah membantu, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
            Dan sangat diharapkan kepada para pembaca untuk bisa memberi kritik dan saran yang sifatnya ilmiyah dan membangun, sehingga makalah ini bisa menjadi sempurna.
            Akhir kata semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, sehingga bermanfaat bagi kita semua.

                                                                                                Penulis


                                                                                    Hasan Habiburrahman
Daftar Isi


Bab I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Menurut media atau agen sosialisasi keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi perilaku anggota keluarganya secara maksimal. Disamping itu keluarga atau orang tua berperan penting mendidik anak agar kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat. Dengan proses solialisasi yang diberikan oleh orang tua kepada anak agar membentuk ciri khas kepribadiannya yang baik. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “peranan keluarga dalam pendidikan” sebagai makalah ini. Dengan adanya makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian keluarga?
2)      Apa pengertian pendidikan?
3)      Apa tujuan pendidikan?
4)      Bagaimana peran keluarga dalam pendidikan?

C.    Tujuan Penulis
1)      Untuk mengetahui apa itu keluarga.
2)      Untuk mengetahui apa itu pendidikan.
3)      Untuk mengetahui tujuan pendidikan.
4)      Untuk mengetahui peran keluarga dalam pendidikan.

 




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sebuah lingkungan rumah tangga yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggota yang berada dalam suatu jaringan.
Istilah keluarga dalam sosiologi menjadi salah satu bagian ikon yang mendapat perhatian khusus, secara umum keluarga juga di anggap penting sebagai bagian dari masyarakat[1].
Dalam keluarga setiap anggotanya memiliki peran masing-masing yang mengimplikasikan kewajiban dan hak. Tertunaikannya masing-masing peran tersebut menjamin terciptanya sebuah keluarga yang tentram, damai, dan menyenangkan. Kondisi ini akan membuahkan sebuah karakter rumah tangga yang membetahkan. Pakar moral dan etika klasik, Confucius, seperti yang dikutip William J. Goode menyatakan bahwa suatu masyarakat akan kehilangan kekuatannya manakala orang sudah gagal memenuhi kewajiban-kewajiban keluarganya. Kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat hanya akan terwujud apabila setiap orang sebagai anggota keluarga mau berperilaku benar, dalam arti berhasil memenuhi kewajiban-kewajiban keluarganya[2].
B.     Konsep Keluarga Dalam Islam
Pemikiran sosial dalam islam setuju dengan pemikiram sosial modern yang mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebagian besarnya, bersifat hubungan-hubungan langsung. Di situlah berkembang individu dan di situlah terbentuknya  tahap-tahap awal proses pemasyarakatan (socialization), dan melalui interaksi dengannya ia memperoleh pengetahuan, ketrampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu ia memperoleh ketentraman dan ketenangan.
            Pembentukan keluarga dalam islam bermula dengan terciptanya hubungan suci yang menjalin seorang lelaki dan seorang perempuan melalui perkawinan yang halal, memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat sahnya. Oleh sebab itu kedua suami isteri itu merupakan dua unsur utama dalam keluarga. Jadi keluarga dalam pengertiannya yang sempit merupakan suatu unit sosial yang terdiri dari seorang suami dan seorang isteri, atau dengan kata lain keluarga adalah perkumpulan yang halal antara seorang lelaki dan seorang perempuan yang bersifat terus-menerus di mana yang satu merasa tenteram dengan yang lain sesuai dengan yang ditentukan oleh agama dan masyarakat. Dan ketika kedua suami isteri itu dikaruniai seoarang anak atau lebih, maka anak-anak itu menjadi unsur utama ketiga pada keluarga tersebut disamping dua unsur sebelumnya[3].
           
C.    Pengertian Pendidikan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ke-terampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengertian pendidikan di sini menegaskan bahwa dalam pendidikan hendaknya tercipta sebuah wadah di mana peserta didik bisa secara aktif mempertajam dan memunculkan ke permukaan potensi-potensinya sehingga menjadi kemampuan-kemampuan yang dimilikinya secara alamiah. Definisi ini juga memungkinkan sebuah keyakinan bahwa manusia secara alamiah memiliki dimensi jasad, kejiwaan, dan spi-ritualitas. Di samping itu, definisi yang sama memberikan ruang untuk berasumsi bahwa manusia memiliki peluang untuk bersifat mandiri, aktif, rasional, sosial, dan spiritual[4].
D.    Peran Keluarga Dalam Pendidikan
Pada keluarga yang memiliki tingkat kehidupan sempurna dan tinggi, maka akan ditemukan kehidupan yang jauh berbeda. Rasa tanggung jawab akan terlihat lebih besar yang ditanggung antara sang ayah dan ibu. Mulai dari masa mengandung, melahirkan, menyapihkan, mereka akan memelihara serta mendidik si anak hingga dewasa[5].
Kewajiban mendidik ini secara tegas dinyatakan Allah dalam surat  At Tahrim ayat 6, sebagai berikut :
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Artinya :Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluargamu dari api neraka
Perkataan Quu di sini adalah kata kerja perintah atau fiil amar yaitu suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh kedua orang tua terhadap anaknya. Kedua orang tua adalah pendidik yang pertama bagi anaknya karena ia lahir dan hadir di tengah-tengah keluarga. Sebelum orang lain  mendidik anak ini, maka kedua orang tuanyalah yang mendidiknya terlebih dahulu[6].
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dikatakan:
رَعِيَّتِهِ عَنْ مَسْئُولٌ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ
Artinya : “ Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu bertanggung jawab atas orang-orang yang kamu pimpin[7]”.

Islam mewajibkan keluarga untuk mendidik dan menumbuhkan segala aspek kepribadian anak-anaknya. Di samping ia mengharuskan pertumbuhan jasmani, akal, rasa seni, emosi, spiritual, akhlak dan tingkahlaku sosial untuk menyiapkan generasi muda itu menghadapi hidup di masyarakat.
Bidang-bidang pendidikan di mana keluarga dapat memainkan yaitu :
1)      Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bagi Anak-anaknya
Keluarga mempunyai peranan penting untuk menolong pertumbuhan-pertumbuhan anak-anaknya dari segi jasmani, baik baik aspek perkembangan ataupun aspek perfungsian. Begitu juga untuk menciptakan kesehatan jasmani yang baik dan kewajaran jasmani yang sesuai. Begitu juga dalam hal memperoleh pengetahuan, konsep-konsep, keterampilan-keterampilan, ke-biasaan-kebiasaan, dan sikap terhadap kesehatan yang harus dipunyai untuk mencapai kesehatan jasmani yang sesuai dengan umur, menurut kematangan, dan pengamatan mereka.
Peranan keluarga dalam menjaga kesehatan anak-anaknya dapat dilaksanakan sebelum bayi lahir, yaitu melalui pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan memberinya makanan yang baik dan sehat selama mengandung, sebab itu berpengaruh pada anak dalam kandungan. Sehingga apabila bayi telah lahir maka tanggung jawab keluarga terhadap kesehatan anak dan ibunya menjadi berlipat ganda. Dia dapat memperoleh banyak cara-cara dan jalan perlindungan (protection), pengobatan, dan pengembangan untuk menunaikan tanggung jawab ini.
Di antara cara-cara yang dapat menolong untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan anak-anaknya adalah: memberi peluang yang cukup untuk menikmati susu ibu, jika kesehatan ibu mem-bolehkan yang demikian. Sebab pada susu ibu, terkandung makanan jasmani, psikologikal, dan spiritual yang tidak terdapat pada susu botol.
2)      Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Akal (intelektual)
Walaupun pendidikan akal telah dikelolakan oleh institusi-institusi yang khusus seenjak dari dahulu lagi, tetapi keluarga masih tetap memegang peranan penting dan tidak dapat dibebaskan dari tanggung jawab ini. Bahkan ia memegang tanggung jawab besar sebelum anak-anaknya memasuki sekolah. Di antara tugas-tugas keluarga adalah untuk menolong anak-anaknya menemukan, membuka dan menumbuhkan kesediaan-kesedian, bakat-bakat, minat dan kemampuan-kemampuan akalnya dan memperoleh kebiasaan-kebiasaan dan sikap intelektual yang sehat dan melatih indra kemampuan-kemampuan akal tersebut.
Di antara cara-cara yang dapat dilalui oleh keluarga untuk memain-kan peranannya dalam pendidikan ini adalah; mempersiapkan rumah tangga dengan segala macam perangsang intelektual dan budaya. Di antara berbagai perangsang ini, yaitu meliputi permainan dan pengajaran yang bertujuan gambar-gambar, buku-buku yang menyebabkan anak-anak gemar menelaah kandungan buku-buku dan bersedia untuk membaca sebelum ia belajar membaca dan menulis.
Sesudah anak-anak masuk sekolah, tanggung jawab keluarga dalam pendidikan intelektual bertambah luas. Sekarang menjadi kewajiban keluarga dalam bidang ini adalah menyiapkan suasana yang sesuai dan menggalakkan untuk belajar, mengulangi pelajaran, mengerjakan tugas, mengikuti kemajuan sekolah, berkerjasama dengan pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah pelajaran yang dihadapinya, menggalakkan mereka untuk mengulangi pelajaran dan membimbing mereka dengan cara yang sesuai untuk belajar jika mereka faham akan hal tersebut[8].
3)      Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Psikologi dan Emosi
Di antara bidang-bidang di mana keluarga dapat memainkan peranan penting adalah pendidikan psikologikal dan emosional. Melalui pendidikan itu keluarga dapat menolong anak-anaknya dan anggota-anggotanya secara umum untuk menciptakan pertumbuhan emosi yang sehat, menciptakan kematangan emosi yang sesuai dengan umumnya, menciptakan penyesuaian psikologikal yang sehat dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain yang disekelilingnya. Begitu juga dengan me-numbuhkan emosi kemanusian yang mulia, seperti cinta terhadap orang lain, mengasihani orang lemah dan teraniaya, menyayangi dan me-ngasihani orang fakir-miskin, kehidupan emosi yang rukun dengan orang lain dan menghadapi masalah psikologikal secara positif dan dinamis[9].
Pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan ini adalah sebab ia melibatkan anak-anak dalam tahap awal hidupnya, dimana hubungan-hubungan dan pengalaman sosialnya belum cukup luas, juga belum sanggup ia berdikari untuk menanggapi suasana dan milliu sekelilingnya.
Langkah pertama yang harus diambil oleh keluarga untuk mendidik dan memelihara anak-anaknya dari segi psikologi adalah me-ngetahui segala keperluan psikologi dan sosialnya, serta mengetahui ke-pentingan cara-cara memuaskannya untuk mencapai penyesuaian psiko-logi bagi kanak-kanak tersebut. Begitu juga harus mengetahui gejala-gejala dan sifat pemuasannya atau ketidak puasannya dalam tingkah laku anak-anak. Juga harus diusahakan untuk memberi kesempatan bergerak dan cara-cara bergaul yang akan menolong ia memuaskan kebutuhan tersebut supaya mereka jangan merasa tidak tentram dan juga merasa tidak mendapat perhatian dan penghargaan[10].
















Bab III
A.    Kesimpulan
Keluarga adalah sebuah lingkungan rumah tangga yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah atau perkawinan.
Pemikiran sosial dalam islam setuju dengan pemikiram sosial modern yang mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam mendidik anak-anaknya.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Keluarga memiliki tingkat kehidupan sempurna dan tinggi, maka akan ditemukan kehidupan yang jauh berbeda. Rasa tanggung jawab akan terlihat lebih besar yang ditanggung antara sang ayah dan ibu. Mulai dari masa mengandung, melahirkan, menyapihkan, mereka akan memelihara serta mendidik si anak hingga dewasa. Dan berikut pendidikan di mana keluarga dapat memainkan yaitu :
a.       Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bagi Anak-anaknya
b.      Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Akal (intelektual)
c.       Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Psikologi dan Emosi

B.     Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka penulis menyampaikan saran-saran yang berkaitan dengan Peranan Keluarga Dalam Pendidikan:
1.      Kita harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam mendidik anak-anak.
2.      Kita harus mendidik dan menumbuhkan segala aspek kepribadian anak.
C.    Kata Penutup
Alhamdulillah, penyusunan makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan. Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Maka dari itu, penulis berharap para pembaca agar memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat bagi kita semua.


DAFTAR PUSTAKA

Latif, Abdul, 2007, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung; PT Refika Aditama
Langgulung, Hasan, 2004, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psi-kologi, Filsafat Dan Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru
Langgulung, Hasan, 1979 psikologi dan kesehatan mental di sekolah-sekolah, jawatan kuasa penerbitan U.K.M., bangi
Rasyad, Aminuddin, 1992, Materi pokok dasar-dasar kependidikan, Muzayyin Arifin-(Ed). Jakarta: Departemen Agama


[1] Abdul Latif , Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, (Bandung, PT Refika Aditama, 2007) hlm. 19
[2]Ibid” hlm. 23
[3] Hasan langgulung, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat Dan Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004
[4] Abdul Latif , Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, (Bandung, PT Refika Aditama, 2007) hlm.. 7
[5] Aminuddin Rasyad, Materi pokok dasar-dasar kependidikan, Muzayyin Arifin-(Ed). Jakarta: Departemen Agama, 1992. hlm. 254
[6]Ibid” hlm. 257
[7]Ibid” hlm. 254
[8] Hasan langgulung, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat Dan Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004
[9] Untuk uraian selanjutnya lihat : Hasan langgulung, psikologi dan kesehatan mental di sekolah-sekolah, jawatan kuasa penerbitan U.K.M., bangi, 1979
[10] Hasan langgulung, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat Dan Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004